Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate.
*I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
> reflex gesit
my brother in half-life, in 50 years, my nerves would be biomechanically boosted so that my reflex would be that of a cat.
do not worry about me, just worry more about your K/D ratio
Panti jompo di luar negeri yang agak elit banyak yang punya fasilitas gaming, boardgame, gym, perpustakaan, catur, studio seni/musik, dll.
Kalo nggak salah di US Nintendo Wii itu lama nggak ditarik dari pasar gara-gara banyak banget panti jompo yang beli dan pake supaya orang-orang lansianya gerak dan berolahraga (diajak main Just Dance atau Wii Sports biasanya).
Kembali lagi ya kalo 'budaya luar negeri' kek gini yang dipake ya, apa salahnya?
Budaya kolektivitas / ketimuran ato bisa jadi pokir warga +62 yang masih kolot ama hitam putih.....anak yang gak mau ngurus bonyok ama opa omanya bakal dilabelin durhaka
Banyak kenalan gue digituin (dilabelin durhaka karena opa oma ditaruh di panti jompo, padahal opa omanya ya seneng, dapet temen ngobrol)
For real, my logical brain 100% knows and agree this is a good thing.
But my brainrot instantly imaging a group of grandpas and grandmas gathering together in a round table, sitting and singing a song together while wearing a flower costume like this š
https://preview.redd.it/qwzom7876i3d1.jpeg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=ebd7506e504fffd45c4173aff888cb5758720e6e
We have the term "Senior Living House/Dwelling". Biasanya kyk panti jompo tapi tanpa caretaker atau diganti buddies. Sudah sukses diterapkan di Singapore.
Source: Kampung Admiralty
Saya pernah membiayai anggota keluarga di Panti Wredha.
1,5jt dapat kamar isi 4 orang
Terus habis itu upgrade ke 2,3jt dapat kamar isi 2 orang dengan nurse yang lebih fokus mengurus beliau.
tbf, masyarakat asia emg dulunya punya nilai kolektivisme yang tinggi banget, dan juga tinggal di multigenerational home.
cuma gaya hidup ini, perlahan berubah beradaptasi dengan lingkungan yang berubah (rural --> urban).
apakah perubahan ini baik atau buruk, no one can judge, both have pros and cons. kalau gw sih mendukung adanya panti jompo dan hilangnya stigma anak durhaka menitipkan ortu ke panti jompo.
jadi buat yg merasa gk cocok dengan gaya hidup rumah multigenerational bisa lebih baik kualitas hidupnya, tapi buat yg merasa cocok dengan gaya hidup rumah multigenerational bisa tetap aja.
gue jadi inget weh folklore jepang yang nyeritain ibunya "dibuang" ke hutan digendong si anak. baik ibu sama si anak gamau pisah, tapi ya mau gimana lagi. selama perjalanan, si ibu metik ranting biar si anak ga tersesat pas balik pulang. duh sumpah pengen baca lagi tapi lupa judulnya
"Panti jompo itu budaya luar negeri. Sebetulnya menurut saya, saya tidak setuju. Tidak sesuai dengan budaya kita," kata Risma usai sambutannya, kepada wartawan.
"Nanti banyak anak yang berpikir, oh sudah, orang tua bisa ditinggal di sana. Apa iya seperti itu? Budaya kita, agama kita tidak mengajarkan seperti itu," lanjutnya.
Risma menekankan pentingnya mengembalikan nilai-nilai tradisional yang menghormati dan merawat orang tua dalam keluarga.
Singkatnya dia nyuruh warga indo jadi sandwich generation
> Ngomong gini kedepan muka dia disomasi gak ya?
Somasi is not her game. Lu bakal dibentak2in biar para wartawan pada ngumpul, makin rame, makin kenceng suara dia. Kalau wartawan mulai pada risih/bosen, mulai nanges dia.
Saya bisa mengerti jika risma berbicara spt sbg pihak pemerintah. Pemerintah negara manapun terutama asia (not too welfare minded), sejatinya tdk ingin dibebani oleh lansia oleh krn itu mrk sebisa mungkin mendorong lansia diasuh oleh keluarga sendiri.
Kita nggak tau itu pendapat Risma pribadi atau pendapat sbg pns. Sebaiknya ngga buru2 ngjudge.
Pas ibu gw meninggal, bapak gw langsung cabut ninggalin gw buat tinggal sama cewek simpenan dia yang dia sembunyiin dari keluarga gw selama 5 tahun terakhir.
Gak lama kemudian dia kena stroke, setengah lumpuh, trus istri barunya āgak sanggupā ngurusin dia lagi, trus dia tiba-tiba dateng aja gitu ke kosan gw minta gw ngurusin bapak gw.
Gw tolak lah. Gw ditinggal sendiri pas ibu gw meninggal. Gw disuruh survive sendiri pas jaman covid dan masih kuliah. Terus sekarang pas gw udah punya perkerjaan dan pemasukan stabil, gw disuruh ngurusin pasien stroke karena istri simpenannya udah āgakuat lagiā.
Gamau anak buang ortu? Oke. Kalo ortu yang buang anak gimana? Boleh dimasukin ke panti jompo aja gak?
Sekarang dirawat tante gw. Awalnya kakak-adik dia pada nolak pas si istri barunya minta tolong, karena bapak gw tuh ājahatā ke mereka juga.
Tapi karena tante gw (kakak bapak gw) pengen coba maafin karena mereka juga udah tua (otw 60 tahun) dan beliau juga kasian sama gw, jadinya ditaro di rumah dia.
Boro-boro cari cewek lagi sih. Jangan kan jalan, ngomong aja udah susah sekarang.
Gk semua orang pantas jadi ortu. Dan anak gk punya kewajiban apapun ke ortu, kan anak gk minta dilahirin ke dunia ini. So ya konsekuensi ortu lah mau anaknya ngerawat ortu or gk.
>Risma menegaskan bahwa dia memiliki bukti atas kejadian tersebut. "Saya punya buktinya saat dia sembuh dari stroke. Saya tanyakan, Ibu mau pulang kembali ke anak? Dia jawab, 'Saya tidak mau,'" ceritanya.
So, what's your point? Lansianya ga mau tinggal sama anaknya, tapi ga boleh tinggal di panti jompo jg?
Jadi gini, panti jompo (yang lu sebut budaya luar) yang bagus jg banyak, ada kegiatan bersama lansia lain tiap harinya, makanan bergizi, checkup dokter berkala, ada suster yang siap bantu setiap saat.
Daripada dirumah? Anak pada kerja, cuma bisa bengong seharian dirumah, ga ada hiburan, ga ada temen ngobrol..
And lastly, Islam jg budaya luar negeri.. #micdrop
Bener. Omanya temen gw lebih happy di panti jompo karena tiap hari ada kegiatan dan banyak temennya. Panti jomponya juga yg premium jadi fasilitasnya bagus.
Somehow panti jompo bukan literally buang orangtuanya tapi terkadang kebahagiaan dan aktif orangtua malah nemu di panti jompo. Daripada dirumah stress
Dan islam part, its not about Islam tapi sampe dari gamis, kerudung dll tu juga budaya luar negeri setau gw. Aslinya kayaknya ga seketat itu, banyak alternatif yang lebih modis tanpa harus melanggar aturan Islam itu sendiri
Ya intinya kalau mau preserve budaya sendiri, ya harusnya gk pake gamis jilbab dll, pokoknya hal2 yang berbau agama, jangan diikutin , bahkan agamanya sendiri.
Kita punya budaya sendiri dan punya kepercayaan sendiri, kalau panti jompo ditolak, harusnya agamapun di tolak. Mana sekarang yang mau pake kemben? Mana juga yang mau buat sesajen ke leluhur? Udah mulai hilang. Karena dibilang musyrik dll. Padahal budaya sendiri juga. So ya udah, harusnya terima juga kalau panti jompo akan menjadi hal lumrah.
Mangaknya cepet kawin dan punya anak. Childfree itu budaya luar negri dan pemuka agama tidak mau umatnya tidak beranak pinak, dilaknat tidak ada yg nguruh di hari tua.
Semua juga sama aja. Intinya kerjo kerjo kerjoooo
Btw kalau childfree berasa gaada drive buat ngumpulin duit. Berkaca dari tante yg takut nanti hartanya direbutin sama ponakan akhirnya memutuskan stop kerja sebelum umur 50
Ada kasus juga kalo misalnya udah lansia tapi pasangan hidupnya dan anaknya udah pulang duluan. Nanti apa bakal bilang bukan budaya sini anak mati duluan sebelum ortunya :v
>Nanti apa bakal bilang bukan budaya sini anak mati duluan sebelum ortunya :v
Hidup mati orang dijadikan budaya itu kok agak lain ya. Emangnya manusia bisa tentuin apa hehehe
Btw yg gua pernah tahu ada kebudayaan Tionghoa yg mana kalau anaknya ninggal duluan dianggap ga berbakti ke ortunya
Idiiiiiih padahal Panti Jompo sekarang bagus2, ada kegiatannya dari melukis, reading club, main catur dll, ga benong doang di rumah. Ada perawat dan dokter standby pula, dikasih vitamin. Di rumah mana ada kaya gitu. Lansia bengong doang... Seandainya gw sekarang bisa memasukkan diri ke panti jompo, pasti sdh gw lakukan š¤£
Sebelum w bahas soal legalitas hukumnya, ini bawahan yang ngasih info ke Bu Risma nggak tahu apa kalau ada lansia yang udah nggak punya kerabat hidup lagi sampai akhirnya masuk panti jompo? W tahu sih ada kasus-kasus dimana ada anak yang setega itu, tapi menurutku itu cuma outlier.
Kebanyakan memang udah persetujuan anak dan orang tua, dengan biaya ditanggung oleh si anak; si lansia pengen begitu dan punya cukup biaya untuk bayarin diri sendiir; atau ya karena lansianya udah nggak punya siapa-siapa lagi.
kalo ada, tu orang udah disembur karena suggestion dia bertentangan 180 derajat sama bosnya
trus karirnya mandek
this is why budaya ABS yes-man merajalela
Gak heran sih kalo sampah keluar dari mulutnya si risma
https://preview.redd.it/xgkejp9x4i3d1.jpeg?width=720&format=pjpg&auto=webp&s=4f330479cbdbf94ceecd653515caf788195023bb
Politisi partai ini paling banyak tukang nyablaknya.
Dari si Mamak, Ahok, Risma, dan paling anjing Arteria Dahlan.
Mungkin dipikirnya nyablak = otentik
Bukannya di cina lg viral anak 20an pada masuk panti jompo Karena bisa main genshin all day + diurusin and dibantuin (ada coach esports di pantinya š)
si risma tuh ga pernah lihat panti jompo luar negeri kyk apa ya?
nih 1 yg di singapore: https://www.slec.org.sg/
jauh lbh keren dr rata-rata apartment
kejauhan??
noh di pulau jawa: https://rukunseniorliving.com/
jauh lebih bagus daripada komplek perumahan subsidi
enak di panti jompo......
Pake jilbab itu juga bukan budaya wakanda.
That aside though, orang yang udah tua itu butuh SPECIALIZED CARE. Anaknya udah kerja, disuruh jadi spesialis yang ngurus ortu dan segala macam sakit penyakit yang mungkin ada, terus menjaga ortu dsb, 24 jam itu tidak cukup buat semua itu.
Di āpanti jompoā yang elit bin mahal ada dokter spesialis 24 jam buat jaga2 penyakit, ada sesi games dan hangout dan kegiatan bersosialisasi, dan ada teman sebaya yang relate kalau mau nostalgia. Bayangannya itu masih kolot, masih orang tua yang dibuang ke tempat kumuh stelah bertahun2 membesarkan anak.
Sayangnya bu Risma, mungkin beberapa orang yang mutusin menaruh ortu nya di Panti Jompo memiliki alasan yang valid. Sebaga contoh, ibu Risma emang mau rawat ortu nya dirumah ibu kalo ortu ibu Risma dulu abusive entah mental ato psikis terhadap ibu sendiri?
Buat gue, anak-anak punya hidup sendiri. Yang mau punya anak itu orangtuanya, jadi kalau orangtua merawat anak dari kecil sampai besar itu tanggung jawab atas 'keinginan' mereka sendiri. Anak bukan investasi yang bisa diambil saat kita tua. Kalau gue jadi orangtua, gue lebih memilih di panti daripada ngeribetin hidup anak gue. Consciously. Tapi gue memang memilih untuk ga punya anak dan emang gue lagi ngumpulin uang buat kelak bisa tinggal di panti yang nyaman.Ā
waduh saya sama istri sudah punya planning kalau nanti tua masuk senior living. sempat2 iseng2 cari ya lumayan juga bulanannya, ada yang sampe 45jt.
budaya indonesia itu panti jompo, budaya luar itu senior living.
Minwail nyokap gw: tar masukin panti jompo aja biar ada temennya
On a serious note, gw pribadi ya, selama msh bisa bantu bisa ngurus, ya diurus. Tapi kalo nyokap bokap pada akhirnya pingin ke panti jompo, ya monggo. Toh anak2 tetep nengokin kaga dilepas gitu aja.
Ada pepatah "orang tua ngurus 5 anak bisa, 5 anak ngurus orang tua ga akan bisa"
This is stupid, but then again thatās part of our culture. Stupidity, I mean. Saya duga juga pasti banyak ortu yg ngeluh ke risma krn mereka ādibuangā tanpa mendengarkan alasan dr sisi anaknya.
Skrg bocah jualan di pinggir jalan aja dipuji puji, bantu ortu drpd di rumah main game. Bro if youāre still a kid, go play games! Working is your parentās responsibility, if they canāt provide for you then they shouldnāt have you in the first place.
Panti jompo banyak yang bagus tergantung nyari nya aja gmn.
Gue tau argumen orang tua (termasuk dari keluarga gw jg sama), masa sih lu ga urus ortu lu? Waktu lu kecil kita sempet2in loh buat ngurus lu dengan segala kesibukannya. Iya paham, tapi ga serta merta taro ortu di panti jompo artinya ditelantarin. Panti2 itu kan minta biaya urus per bulan/tahun. Opsinya sekarang dengan kesibukan yang lu didemand berangkat pagi n baru balik rumah malem banget apa sempat buat ngurus orang tua? Dibiarin sendiri di rumah juga jadinya ditelantarkan. Belum lagi kalau punya anak bayi. Jadinya kita mesti bagi atensi ke 2 pihak. Gw pernah cerita2 gini ke dosen pembimbing yang lumayan cukup tua juga, opininya sama kek gue buat taro ortu ke panti jompo tapi alesannya beda. Katanya, pas tua mereka bakalan cari temen sekarang kalo ditaro di rumah anggeplah hire caretaker apakah bakalan lebih baik? Ga. Karena mereka tugasnya cuma rawat bukan nemenin scr emosional, mungkin ada yang baik tp kek gitu jarang2 banget. Sementara taro di panti jompo, ada banyak orang tua sebaya bisa ngobrol2 plus dikasih aktifitas. Setidaknya ada interaksi dan pengawasan lah daripada di rumah doang.
Anak juga ga berarti abis taro ortu di panti uda ga kunjungan juga. Kunjungin lah tanya kabar, kalo emang ga sesempet itu bisa kan telpon.
Walaupun sudah tdk relevan, memberatkan bahkan menyusahkan, lebih baik tetap pegang budaya sendiri - krn apapun yg dari luar itu jelek /s
Walaupun tdk ada solusi yg lebih baik, pokoknya katakan tidak pada budaya asing /s
>"Saya tidak mau lagi ada seorang anak membuang orang tuanya, padahal dia mampu merawatnya,"
cmiiw tapi bukannya kementerian sosial juga yang harusnya jadi pihak yang mensosialisasikan panti wredha buat anak yang ga mampu merawat orang tua karena tuntutan kerjaan, sakit, atau hal lain yang bukan kehendak si anak sendiri? maksud gue, kementerian "sosial" loh
Oke lah bisa stay di rumah jagain ortu, trus duit buat ngerawatnya dari mana? Banyak pertimbangannya, mulai dari harus resign dari kerjaan trus buka usaha dari rumah biar ada waktu buat ngurus ortu dan semacamnya. Kalau dia mau nanggung biayanya 100% sih silakan aja
mindset kayak gini yang bikin orangtua banyak yang meninggal di indonesia karena tidak diawasi. anak2nya lagi pergi kerja, eh, jatuh, terus ga ada yang nolongin.
atau ada juga lansia yang tinggal sendiri karena anak2nya beda rumah, terus meninggal karena telat ditolongin.
makanya di luar negeri lansia2 pada panjang umur. mereka juga ga pikun karena setiap hari ada aktivitas ga ngelamun sendirian di rumah.
Budaya Indonesia ini bagus banget buat pemerintah supaya ndak perlu ngeluarin social spending buat orang usia pensiun. Tinggal di-offload ke generasi berikutnya aja.
Oh wait, Anda tidak punya anak dan tidak punya simpanan hari tua untuk bayar suster ketika sudah jompo? Sounds like a you problem š¤·š»āāļø \s
Previous gen be like:
>f*cked the world environment
( give microplastic in our balls)
> put expectations that will become increasingly unrealistic for next generation
> spread ideology and religious ideas that they don't actually believe in to gain more power
Also them:
> "KoK G pAdA syaNg Ortu?"
> jadi tua dan lemah
> "Eh NaNtI janGan nGirim OraNg TuA Ke Panti, ItU BuDaya Luar"
Betulin dulu dunia baik ekonomi, sosial, atau bahkan kultur terutama kultur meremehkan kesehatan mental. Kalau kgk silakan membusuk di panti jompo.
Di UUD NRI 1945 Pasal 34 Ayat 2 dan 3 malah jaminan sosial untuk seluruh warga negara (termasuk lansia) harus dijamin negara, yang kemudian diatur dalam UU (Ayat 4).
Risma kayakny cuma lihat dari sisi kalau Indo itu Asia. Dan bukan budaya zaman dahulu. Ingat! Zaman dahulu itu. Banyak perbedaan dulu dan sekarang.
Lagipula kenapa dia bisa2nya bilang kalau panti jompo itu jelek? Apa semua? Ya tentu tidak semua. Malah makin banyak ortu yang saling berteman baik, dibandingkan hidup sama anak yang kerjaan di luar atau rumah jangan dipaksa pindah2 barang.
Pokoknya nggak semua benar atau salah, dan nggak semua itu putih atau hitam.
Kan bisa diterapkan setengah2, untuk bisa mencapai kesepakatan antara anak - ortu - pihak manajemen.
Iām of two minds about this, di satu sisi emang di luar ada kritik orang-orang yang gunain panti jompo sebagai tempat āpembuanganā orang lansia. Dan ga jarang cerita staff panti jompo yang nge abuse atau nyolong duit penghuni nya.
Tapi di sisi lain, tahun lalu aku ngurusin eyang ku yang dementia. Hal itu draining mental dan fisik banget. Sampe pas beliau meninggal aku merasa rada ālegaā karena udah ga harus ngurusin lagi (jahat sih cuman ya nama nya manusia). Eyang ku harus nya dirawat sama professional tapi keluarga gamau dan aku juga ga tega. Kalo budaya panti jompo di normalisasi, akhir hayat beliau setidak nya bisa lebih nyaman.
TLDR : Panti Jompo kalo ga di managed dengan baik sama aja neraka buat lansia. Tapi bisa juga ngebantu kalo di urus dengan baik.
orang jawa timur, apalagi yang tumbuh besar di jatim gak usah dijadikan pemimpin apalagi pengambil keputusan. jadinya begini ndeso, kampungan. apa-apa atas dasar "kearifan lokal" yang udah ketinggal zaman. masih ingat pas zaman covid dulu, jatim salah satu yang nentang aturan pusat dengan alasan "kearifan lokal". provinsi juga gak maju-maju karena alasan yang sama.
Bu Risma sejak jadi menteri dan ga menjabat walkot lagi kok sering ya bikin pernyataan kayak gini, I mean with all due respect, beliau ini walkot yg not bad dalam menata kota, but this is a L take, this statement is borderline stupid. Apa yg salah dengan panti jompo? If I couldn't take care of my parents, I would gladly let them live in panti rather than let them be lonely, at least di panti banyak kawan seusia gitu
First of all, Panti Wredha / Panti Jompo is my hero in life. Bu Risma achieved many good achievements in her work as Walikota Surabaya, but let me tell you, she's so wrong in this.
Saya ada anggota keluarga dari pihak Ibu. Laki-laki, tidak menikah. Hidup pindah-pindah ikut saudara yang satu ke saudara yang lain. Biasanya membantu mengurus kebun atau bersih-bersih rumah. Namun di usia tua, beliau mengalami kecelakaan, kakinya patah, dan tidak bisa lagi berjalan dengan normal.
Karena hal yang bisa beliau lakukan semakin terbatas, hanya bisa makan dan duduk-duduk, mulailah semua saudara pada menolak beliau ikut di keluarganya.
Pada waktu itu pekerjaan saya mulai mapan dan saya tidak punya anak, jadi keluarga besar memanggil saya dan meminta saya untuk mengurus beliau. Meskipun mulai mapan, saya tidak punya tempat untuk menampung beliau. Rumah saya waktu itu kecil cuma 60 meter persegi di pinggiran kota. Istri kerja di pabrik (jadi tidak ada orang yang merawat/menjaga di rumah).
Beliau waktu itu bilang ke saya hanya perlu tempat untuk tidur dan makan dan akhirnya kami sepakat, beliau bersedia tinggal di sebuah Panti Wredha Katolik di tempat kami. Tempatnya bagus, biayanya terjangkau untuk saya yang waktu itu mulai mapan, dan beliau pun punya teman bicara (karena memang pada dasarnya sebelum ini tidak punya keluarga sendiri).
Long story short, beliau hidup di Panti Wredha sampai ajal menjemput. Pihak panti bahkan membantu mengurus pemakamannya. Meskipun beliau Muslim, tidak sekalipun pihak Panti ikut campur dengan kepercayaan beliau, bahkan membantu memakamkan di pemakaman Muslim dengan melaksanakan tata cara Muslim (bayar orang untuk ini. Dari pihak keluarga hanya saya sendiri yang terlibat mengurus langsung).
To be honest, saya tidak pernah mendengar beliau menyatakan kebahagiaannya tinggal di sana secara langsung, tapi saya juga tidak pernah mendengar beliau mengeluhkan apa pun soal Panti.
Dari perspektif saya, Panti Wredha ini sangat membantu kehidupan saya dengan menerima dan membantu merawat beliau yang dipercayakan ke saya ini.
Balik ke pendapat Bu Risma "Tidak mau ada anak buang orangtuanya" - Bu, gimana kalau tidak punya anak? Gimana kalau sudah tidak punya keluarga? Personnel in Panti Wredha are Heroes! I respect them a lot!
Please Redditors, if you have some good income, support your local Panti Jompo/Panti Wredha with your money regularly, bring the personnels snack or something to show that you care. They deserve it!
https://preview.redd.it/2v8zsg0mlx3d1.png?width=2248&format=png&auto=webp&s=939f7be9a37bf47bebfe1746646716f4d428e207
Sementara pola pikir pengusaha di negara lain...
Remember to follow the [reddiquette](https://reddit.zendesk.com/hc/en-us/articles/205926439-Reddiquette), engage in a healthy discussion, refrain from name-calling, and please remember the human. Report any harassment, inflammatory comments, or doxxing attempts that you see to the moderator. Moderators may lock/remove an individual comment or even lock/remove the entire thread if it's deemed appropriate. *I am a bot, and this action was performed automatically. Please [contact the moderators of this subreddit](/message/compose/?to=/r/indonesia) if you have any questions or concerns.*
L take. eyang gue di panti (dibayarin ofc) dan jadi lebih seneng karena banyak temen dan banyak kegiatan, suka gamau pulang lmao
This kind of panti jompo sounds really fun, pengen begitu juga pas udh jompo
https://preview.redd.it/03b83wta3i3d1.png?width=1110&format=png&auto=webp&s=c4b559be83acc9345842023b3ebaf9aaa6ffc4a0
gweh di masa depan, jadi lansia gue mau geming aja ampe koid
Elderly e-sports team sounds like a great thing to do after retirement
Tapi game modern apa yang tidak perlu reflex gesit?
Ya selama lawannya sekelas juga reflexnya bakal fun fun aja kok, serasa liat bocah newbie low rank main reflexnya
> reflex gesit my brother in half-life, in 50 years, my nerves would be biomechanically boosted so that my reflex would be that of a cat. do not worry about me, just worry more about your K/D ratio
The moment i understood the weakness of my flesh...
The more I embrace the coming of cyborg age
The more you will understand the certainty of steel
I craved the strength and certainty of steel
BG3
Literasi tinggi
Turn Based Game
Yugioh (Runick Stun)
Carpal tunnel and tremor enter the chat
Elderly LAN party!
Imagine tag-team checkers or go e sport
Gw pernah liat youtube kakek kakek mantan sniper maen PUBG sama COD hahaha jago lagi
Bukan mak lo gaming lagi, tapi **nenek lo gaming**
Main Elder scroll
LAN party at panti jompo lesgo
Panti jompo di luar negeri yang agak elit banyak yang punya fasilitas gaming, boardgame, gym, perpustakaan, catur, studio seni/musik, dll. Kalo nggak salah di US Nintendo Wii itu lama nggak ditarik dari pasar gara-gara banyak banget panti jompo yang beli dan pake supaya orang-orang lansianya gerak dan berolahraga (diajak main Just Dance atau Wii Sports biasanya). Kembali lagi ya kalo 'budaya luar negeri' kek gini yang dipake ya, apa salahnya?
Switch kayaknya bernasib sama juga, dikit lagi bisa ngalahin penjualan PS2
Klo gw jadi jompo rasanya malah pengen pindah ke daerah makin sepi malah, makin tua makin males ketemu orang.
Don't. Bahaya demensia. Makin tua harus makin sering ketemu orang biar otak kepake.
Budaya kolektivitas / ketimuran ato bisa jadi pokir warga +62 yang masih kolot ama hitam putih.....anak yang gak mau ngurus bonyok ama opa omanya bakal dilabelin durhaka Banyak kenalan gue digituin (dilabelin durhaka karena opa oma ditaruh di panti jompo, padahal opa omanya ya seneng, dapet temen ngobrol)
sebenernya harus ganti nama aja karena stigmanya udah negatif banget di indo, kayak tempat main lansia yang sistem nginepnya opsional.
How about "Taman Kakek-Nenek" derived from Taman Kanak-Kanak. Karena isinya jg nyanyi bareng, main bareng, makan bareng, dst..
For real, my logical brain 100% knows and agree this is a good thing. But my brainrot instantly imaging a group of grandpas and grandmas gathering together in a round table, sitting and singing a song together while wearing a flower costume like this š https://preview.redd.it/qwzom7876i3d1.jpeg?width=1080&format=pjpg&auto=webp&s=ebd7506e504fffd45c4173aff888cb5758720e6e
Sembari bercengkrama tentang bagaimana
good take terus kalau yang nginap jadi Asrama Purna Kerja karena asrama yang ini orangnya udah berhenti kerja
We have the term "Senior Living House/Dwelling". Biasanya kyk panti jompo tapi tanpa caretaker atau diganti buddies. Sudah sukses diterapkan di Singapore. Source: Kampung Admiralty
> Taman Kakek-Nenek millenial park
Do the opposite, Taman Akek-Enek. Since Taman kanak-kanak based on anak-anak.
Sekarang udah ada "Panti Wredha" sih I took an L for not using the term.
Panti Lancia (ntar minumnya Martini)
Kegiatannya balapan rally
![gif](giphy|8M7PIiRLLkpjbHVqwZ|downsized)
Tiap minggu mabar WRC/RBR
panti Lancai, isinya kokoh2 kutangan nasabah prioritas BCA
Plus tacik2 dasteran
Berani spill ga bayarnya perbulan berapa?
kata bokap 2.5jt/bulan TAPI itu panti yayasan katolik gt jadi banyak sponsor bisa murah
Saya pernah membiayai anggota keluarga di Panti Wredha. 1,5jt dapat kamar isi 4 orang Terus habis itu upgrade ke 2,3jt dapat kamar isi 2 orang dengan nurse yang lebih fokus mengurus beliau.
Berapa bayarnya per bulan? Gw mau ngitung buat gw nanti kalau dah tua sihh.. wkwkwk
kata bokap 2.5jt/bulan TAPI itu panti yayasan katolik gt jadi banyak sponsor bisa murah
Masih okay sih, cuma kalau yang biasa tanpa sponsor psti lebih mahal. Tapi seenggaknya ya gk more than 5 jt, masih masuk akal sih. Thank btw
Masih lebih dungu yg anak kecil difabel dipaksa ngomong keras
tbf, masyarakat asia emg dulunya punya nilai kolektivisme yang tinggi banget, dan juga tinggal di multigenerational home. cuma gaya hidup ini, perlahan berubah beradaptasi dengan lingkungan yang berubah (rural --> urban). apakah perubahan ini baik atau buruk, no one can judge, both have pros and cons. kalau gw sih mendukung adanya panti jompo dan hilangnya stigma anak durhaka menitipkan ortu ke panti jompo. jadi buat yg merasa gk cocok dengan gaya hidup rumah multigenerational bisa lebih baik kualitas hidupnya, tapi buat yg merasa cocok dengan gaya hidup rumah multigenerational bisa tetap aja.
Keknya cuma di Indonesia doang sih, belahan Asia lain keknya tidak mempermasalahkan lansia dibawa ke panti jompo. Khususnya Asia timur
Kalau cerita jaman dulu Korea ma Jepang malah lansianya dibuang ke hutan.
gue jadi inget weh folklore jepang yang nyeritain ibunya "dibuang" ke hutan digendong si anak. baik ibu sama si anak gamau pisah, tapi ya mau gimana lagi. selama perjalanan, si ibu metik ranting biar si anak ga tersesat pas balik pulang. duh sumpah pengen baca lagi tapi lupa judulnya
Gua malah inget ini folklore Korea, di akhiri dengan si kakek gajadi di taruh di hutan
kalo gw taunya folklore korea yang barang nyemplung ke danau trus tu barang ada versi emas dan peraknya >!\*kebanyakan baca kungfu komang!<
Komang, Ninjarin, Mekanin, Kulpang, Kongja, Guru Mulbuldoza.
lu inget ga judulnya? atau karakternya gitu
kasih tau dong kalo keinget nama folklorenya!
[ubasute-yama](https://nishiyamasaaaan.com/ubasute-yama/)?
gk usah jauh2, negara tetangga juga ad, kyk singapore. Lansia dibawa ke panti jompo.
"Panti jompo itu budaya luar negeri. Sebetulnya menurut saya, saya tidak setuju. Tidak sesuai dengan budaya kita," kata Risma usai sambutannya, kepada wartawan. "Nanti banyak anak yang berpikir, oh sudah, orang tua bisa ditinggal di sana. Apa iya seperti itu? Budaya kita, agama kita tidak mengajarkan seperti itu," lanjutnya. Risma menekankan pentingnya mengembalikan nilai-nilai tradisional yang menghormati dan merawat orang tua dalam keluarga. Singkatnya dia nyuruh warga indo jadi sandwich generation
aren't some of us already is what does she want? those people becoming bigmacs or quarter pounder with more layers?
Well theres not "some of us" tapi "most of us" Gegara konsep yang begini sehingga mengikat anak biar ga bisa ngapa"in selain jadi sapi perah
Beatings will continue until morale improves
You forgot that your religion isn't our culture. Ngomong gini kedepan muka dia disomasi gak ya? Btw Alhamdulillah Islam.
theaterical nanges dulu gan
ah aku sujud
> Ngomong gini kedepan muka dia disomasi gak ya? Somasi is not her game. Lu bakal dibentak2in biar para wartawan pada ngumpul, makin rame, makin kenceng suara dia. Kalau wartawan mulai pada risih/bosen, mulai nanges dia.
Saya bisa mengerti jika risma berbicara spt sbg pihak pemerintah. Pemerintah negara manapun terutama asia (not too welfare minded), sejatinya tdk ingin dibebani oleh lansia oleh krn itu mrk sebisa mungkin mendorong lansia diasuh oleh keluarga sendiri. Kita nggak tau itu pendapat Risma pribadi atau pendapat sbg pns. Sebaiknya ngga buru2 ngjudge.
Itu yang soal agama, sumbernya surat apa?Ā
Pas ibu gw meninggal, bapak gw langsung cabut ninggalin gw buat tinggal sama cewek simpenan dia yang dia sembunyiin dari keluarga gw selama 5 tahun terakhir. Gak lama kemudian dia kena stroke, setengah lumpuh, trus istri barunya āgak sanggupā ngurusin dia lagi, trus dia tiba-tiba dateng aja gitu ke kosan gw minta gw ngurusin bapak gw. Gw tolak lah. Gw ditinggal sendiri pas ibu gw meninggal. Gw disuruh survive sendiri pas jaman covid dan masih kuliah. Terus sekarang pas gw udah punya perkerjaan dan pemasukan stabil, gw disuruh ngurusin pasien stroke karena istri simpenannya udah āgakuat lagiā. Gamau anak buang ortu? Oke. Kalo ortu yang buang anak gimana? Boleh dimasukin ke panti jompo aja gak?
Durhaka is a two way concept.
Dan inilah kenapa negara harus siap sama segala kemungkinan, termasuk buat ortu yang beneran geblek.
Well theres some concept called "ortu durhaka" and this is one of it
Disini durhaka one way concept sih, ortu ke anak ga dianggep
kelanjutannya gmn? Apakah bapak loe cari cewe lagi atau gimana?
wkwkwk udah stroke, jalan aja udah ga becus kali, boro2 nyari cewe, cebok aja ga bisa juga kali
ya mana tau stroke tp duitnya banyak, dan tytyd-nya masih berfungsi.
ckckcck kecuali cewenya bego, ga mungkin dilepas klo duitnya kenceng wakakaka
Sekarang dirawat tante gw. Awalnya kakak-adik dia pada nolak pas si istri barunya minta tolong, karena bapak gw tuh ājahatā ke mereka juga. Tapi karena tante gw (kakak bapak gw) pengen coba maafin karena mereka juga udah tua (otw 60 tahun) dan beliau juga kasian sama gw, jadinya ditaro di rumah dia. Boro-boro cari cewek lagi sih. Jangan kan jalan, ngomong aja udah susah sekarang.
orang Tua yang durhaka kepada anaknye..........leave them end
Gk semua orang pantas jadi ortu. Dan anak gk punya kewajiban apapun ke ortu, kan anak gk minta dilahirin ke dunia ini. So ya konsekuensi ortu lah mau anaknya ngerawat ortu or gk.
boleh dimasukin ke tanah kok, cuma kamu harus jadi anak berbakti dengan gali lubangnya dulu.
>Risma menegaskan bahwa dia memiliki bukti atas kejadian tersebut. "Saya punya buktinya saat dia sembuh dari stroke. Saya tanyakan, Ibu mau pulang kembali ke anak? Dia jawab, 'Saya tidak mau,'" ceritanya. So, what's your point? Lansianya ga mau tinggal sama anaknya, tapi ga boleh tinggal di panti jompo jg? Jadi gini, panti jompo (yang lu sebut budaya luar) yang bagus jg banyak, ada kegiatan bersama lansia lain tiap harinya, makanan bergizi, checkup dokter berkala, ada suster yang siap bantu setiap saat. Daripada dirumah? Anak pada kerja, cuma bisa bengong seharian dirumah, ga ada hiburan, ga ada temen ngobrol.. And lastly, Islam jg budaya luar negeri.. #micdrop
apalagi kalau orang tua sendirian di rumah kenapa napa, ga ada yg nolong. bahaya banget.
Banyak kejadian mati sendiri gak ketolong gegara jatuh di kamar mandi
Bener. Omanya temen gw lebih happy di panti jompo karena tiap hari ada kegiatan dan banyak temennya. Panti jomponya juga yg premium jadi fasilitasnya bagus.
Somehow panti jompo bukan literally buang orangtuanya tapi terkadang kebahagiaan dan aktif orangtua malah nemu di panti jompo. Daripada dirumah stress Dan islam part, its not about Islam tapi sampe dari gamis, kerudung dll tu juga budaya luar negeri setau gw. Aslinya kayaknya ga seketat itu, banyak alternatif yang lebih modis tanpa harus melanggar aturan Islam itu sendiri
Ya intinya kalau mau preserve budaya sendiri, ya harusnya gk pake gamis jilbab dll, pokoknya hal2 yang berbau agama, jangan diikutin , bahkan agamanya sendiri. Kita punya budaya sendiri dan punya kepercayaan sendiri, kalau panti jompo ditolak, harusnya agamapun di tolak. Mana sekarang yang mau pake kemben? Mana juga yang mau buat sesajen ke leluhur? Udah mulai hilang. Karena dibilang musyrik dll. Padahal budaya sendiri juga. So ya udah, harusnya terima juga kalau panti jompo akan menjadi hal lumrah.
Gila sih, sekelas mentri ngomong begini, pajak kita buat bayarin dia lagiš¤£š¤£š¤£š¤£š¤£
> ada kegiatan bersama lansia lain tiap harinya, I heard things can get crazy after hours.
Kalau lansianya childfree bigimana?
Dipelihara negara
šØ
Setahu gua cuma fakir miskin dan anak terlantar
Mangaknya cepet kawin dan punya anak. Childfree itu budaya luar negri dan pemuka agama tidak mau umatnya tidak beranak pinak, dilaknat tidak ada yg nguruh di hari tua.
Lol, gua udah jadi bapak sekarang. Apakah anak saya akan jadi acolytes?
Atau yang gk nikah. Gimana?
Ga nikah belum tentu ga punya anak sih
kalo mau childfree harus menargetkan financial freedom dulu, biar di masa tua gak pusing mikirin ekonomi
Semua juga sama aja. Intinya kerjo kerjo kerjoooo Btw kalau childfree berasa gaada drive buat ngumpulin duit. Berkaca dari tante yg takut nanti hartanya direbutin sama ponakan akhirnya memutuskan stop kerja sebelum umur 50
yg jadi masalah itu bukan childfree karena ekonomi, melainkan gak tau kenapa saya gak suka sama anak kecil
Understandable, ga suka gapapa asal jangan nyakitin aja
Ada kasus juga kalo misalnya udah lansia tapi pasangan hidupnya dan anaknya udah pulang duluan. Nanti apa bakal bilang bukan budaya sini anak mati duluan sebelum ortunya :v
>Nanti apa bakal bilang bukan budaya sini anak mati duluan sebelum ortunya :v Hidup mati orang dijadikan budaya itu kok agak lain ya. Emangnya manusia bisa tentuin apa hehehe Btw yg gua pernah tahu ada kebudayaan Tionghoa yg mana kalau anaknya ninggal duluan dianggap ga berbakti ke ortunya
Dia kemana2 pake jilbab jg budaya luar negeri.
True.
Idiiiiiih padahal Panti Jompo sekarang bagus2, ada kegiatannya dari melukis, reading club, main catur dll, ga benong doang di rumah. Ada perawat dan dokter standby pula, dikasih vitamin. Di rumah mana ada kaya gitu. Lansia bengong doang... Seandainya gw sekarang bisa memasukkan diri ke panti jompo, pasti sdh gw lakukan š¤£
Sebelum w bahas soal legalitas hukumnya, ini bawahan yang ngasih info ke Bu Risma nggak tahu apa kalau ada lansia yang udah nggak punya kerabat hidup lagi sampai akhirnya masuk panti jompo? W tahu sih ada kasus-kasus dimana ada anak yang setega itu, tapi menurutku itu cuma outlier. Kebanyakan memang udah persetujuan anak dan orang tua, dengan biaya ditanggung oleh si anak; si lansia pengen begitu dan punya cukup biaya untuk bayarin diri sendiir; atau ya karena lansianya udah nggak punya siapa-siapa lagi.
kalo ada, tu orang udah disembur karena suggestion dia bertentangan 180 derajat sama bosnya trus karirnya mandek this is why budaya ABS yes-man merajalela
Baca komennya , "budaya, agama" Kalau yang depan masih bisa ditangkal, yang belakang udah kena mindsetnya
Gak heran sih kalo sampah keluar dari mulutnya si risma https://preview.redd.it/xgkejp9x4i3d1.jpeg?width=720&format=pjpg&auto=webp&s=4f330479cbdbf94ceecd653515caf788195023bb
Unhinged
Politisi partai ini paling banyak tukang nyablaknya. Dari si Mamak, Ahok, Risma, dan paling anjing Arteria Dahlan. Mungkin dipikirnya nyablak = otentik
Sekalinya ga nyablak berkuasa 3 periode wkwk
Sekalinya ga nyablak berkuasa 3 periode wkwk
at least Ahok put some work, not only yapping.
Gileš¤£
Claude Speed:
Ginilah tukang kebon dikasih jabatan tinggi.
Whoaa gw nggak tau soal ini. Wtf man... dia sakit jiwa ini kyknya, empatinya cuma ditopang sama iman thd Tuhan.
Bukannya di cina lg viral anak 20an pada masuk panti jompo Karena bisa main genshin all day + diurusin and dibantuin (ada coach esports di pantinya š)
wait what? sign me up, i feel old already
No idea just somewhere in China š
Lmaooo
Kalo liat komen redditor yg bilang 1.5jt/bln udah dapet kamar & makan. Listrik air gratis. Lumayan juga tuh. Ada susternya juga.
Oh si ibu udah kambuh lagi ternyata.
Jika ortu ke panti jompo = anak buang orang tuanya, maka apakah jika anak ke panti asuhan = ortu buang anaknya?Ā
"gak mungkin ada orang tua yg buang anaknya, mana ada orang tua yg sejahat itu!?" - Bu Risma, maybe
Atau paling bakal diban biar nggak ada tempat ortu buat 'ngebuang' anaknya.
>maka apakah jika anak ke ~~panti asuhan~~ pesantren = ortu buang anaknya?Ā hmm
Asrama juga
Rismaās mother managed and built a panti asuhan so thereās no way in hell she would say that.
Ortu ditaruh Panti Jompo, Anak di taruh Pondok Kalau yang satu bagus, yang lain pun harusnya sama.
si risma tuh ga pernah lihat panti jompo luar negeri kyk apa ya? nih 1 yg di singapore: https://www.slec.org.sg/ jauh lbh keren dr rata-rata apartment kejauhan?? noh di pulau jawa: https://rukunseniorliving.com/ jauh lebih bagus daripada komplek perumahan subsidi enak di panti jompo......
Exactly. Lama2 ilfeel deh gw sama si Risma ini
Budaya Indonesia ngapain? Gaslighting sandwich generation?
Disliked by pierre gasly
apakah orang tua toxic adalah budaya indonesia? najis risma
always has been "anak ngambil keputusan yg gk sesuai ama orang tua? digaslight aja" - them
Pake jilbab itu juga bukan budaya wakanda. That aside though, orang yang udah tua itu butuh SPECIALIZED CARE. Anaknya udah kerja, disuruh jadi spesialis yang ngurus ortu dan segala macam sakit penyakit yang mungkin ada, terus menjaga ortu dsb, 24 jam itu tidak cukup buat semua itu. Di āpanti jompoā yang elit bin mahal ada dokter spesialis 24 jam buat jaga2 penyakit, ada sesi games dan hangout dan kegiatan bersosialisasi, dan ada teman sebaya yang relate kalau mau nostalgia. Bayangannya itu masih kolot, masih orang tua yang dibuang ke tempat kumuh stelah bertahun2 membesarkan anak.
Padahal lebih seneng di panti dari pada sendirian di rumah loh, kasian malah kadang liat orang tua dibiarin gitu aja di rumah.
Ada yg punya reference panti jompo yang ok dan biayanya? Mau siap siap nabung biar bisa masuk panti jompo yang nyaman.
Sayangnya bu Risma, mungkin beberapa orang yang mutusin menaruh ortu nya di Panti Jompo memiliki alasan yang valid. Sebaga contoh, ibu Risma emang mau rawat ortu nya dirumah ibu kalo ortu ibu Risma dulu abusive entah mental ato psikis terhadap ibu sendiri?
Malin Kundang effect
Buat gue, anak-anak punya hidup sendiri. Yang mau punya anak itu orangtuanya, jadi kalau orangtua merawat anak dari kecil sampai besar itu tanggung jawab atas 'keinginan' mereka sendiri. Anak bukan investasi yang bisa diambil saat kita tua. Kalau gue jadi orangtua, gue lebih memilih di panti daripada ngeribetin hidup anak gue. Consciously. Tapi gue memang memilih untuk ga punya anak dan emang gue lagi ngumpulin uang buat kelak bisa tinggal di panti yang nyaman.Ā
Jadi kalau di "Titip" kan boleh kan bu?
panti jompo dengan ukuran 3x3 meter persegi
Diperluas pakai galvanized steel square?
GALVANIZED SQUARE STEEL
Poor panti ā Rich panti
waduh saya sama istri sudah punya planning kalau nanti tua masuk senior living. sempat2 iseng2 cari ya lumayan juga bulanannya, ada yang sampe 45jt. budaya indonesia itu panti jompo, budaya luar itu senior living.
Selalu ingat kalau Risma tu goblok. Typical Indonesian politics with their bullshit.
Minwail nyokap gw: tar masukin panti jompo aja biar ada temennya On a serious note, gw pribadi ya, selama msh bisa bantu bisa ngurus, ya diurus. Tapi kalo nyokap bokap pada akhirnya pingin ke panti jompo, ya monggo. Toh anak2 tetep nengokin kaga dilepas gitu aja. Ada pepatah "orang tua ngurus 5 anak bisa, 5 anak ngurus orang tua ga akan bisa"
This is stupid, but then again thatās part of our culture. Stupidity, I mean. Saya duga juga pasti banyak ortu yg ngeluh ke risma krn mereka ādibuangā tanpa mendengarkan alasan dr sisi anaknya. Skrg bocah jualan di pinggir jalan aja dipuji puji, bantu ortu drpd di rumah main game. Bro if youāre still a kid, go play games! Working is your parentās responsibility, if they canāt provide for you then they shouldnāt have you in the first place.
Anggep aja ucapan dr mulut dia itu kaya kentut aja yang keluar.
Panti jompo banyak yang bagus tergantung nyari nya aja gmn. Gue tau argumen orang tua (termasuk dari keluarga gw jg sama), masa sih lu ga urus ortu lu? Waktu lu kecil kita sempet2in loh buat ngurus lu dengan segala kesibukannya. Iya paham, tapi ga serta merta taro ortu di panti jompo artinya ditelantarin. Panti2 itu kan minta biaya urus per bulan/tahun. Opsinya sekarang dengan kesibukan yang lu didemand berangkat pagi n baru balik rumah malem banget apa sempat buat ngurus orang tua? Dibiarin sendiri di rumah juga jadinya ditelantarkan. Belum lagi kalau punya anak bayi. Jadinya kita mesti bagi atensi ke 2 pihak. Gw pernah cerita2 gini ke dosen pembimbing yang lumayan cukup tua juga, opininya sama kek gue buat taro ortu ke panti jompo tapi alesannya beda. Katanya, pas tua mereka bakalan cari temen sekarang kalo ditaro di rumah anggeplah hire caretaker apakah bakalan lebih baik? Ga. Karena mereka tugasnya cuma rawat bukan nemenin scr emosional, mungkin ada yang baik tp kek gitu jarang2 banget. Sementara taro di panti jompo, ada banyak orang tua sebaya bisa ngobrol2 plus dikasih aktifitas. Setidaknya ada interaksi dan pengawasan lah daripada di rumah doang. Anak juga ga berarti abis taro ortu di panti uda ga kunjungan juga. Kunjungin lah tanya kabar, kalo emang ga sesempet itu bisa kan telpon.
Mindsetnya juga udah salah sih kalau dia komen Panti Jompo itu tempat anak buang Ortu, padahal yang bener ya ditaruh di sana dan tetap dikunjungin
Walaupun sudah tdk relevan, memberatkan bahkan menyusahkan, lebih baik tetap pegang budaya sendiri - krn apapun yg dari luar itu jelek /s Walaupun tdk ada solusi yg lebih baik, pokoknya katakan tidak pada budaya asing /s
>"Saya tidak mau lagi ada seorang anak membuang orang tuanya, padahal dia mampu merawatnya," cmiiw tapi bukannya kementerian sosial juga yang harusnya jadi pihak yang mensosialisasikan panti wredha buat anak yang ga mampu merawat orang tua karena tuntutan kerjaan, sakit, atau hal lain yang bukan kehendak si anak sendiri? maksud gue, kementerian "sosial" loh
Our culture is sandwich. Embrace it, enjoy it.
Krabby Patty
"Buang" anak ke pesantren = *gapapa biar mandiri* "Buang" ortu ke panti jompo = *anying anak kurangajar durhaka neraka level tujuh bawah*
[ŃŠ“Š°Š»ŠµŠ½Š¾]
Oke lah bisa stay di rumah jagain ortu, trus duit buat ngerawatnya dari mana? Banyak pertimbangannya, mulai dari harus resign dari kerjaan trus buka usaha dari rumah biar ada waktu buat ngurus ortu dan semacamnya. Kalau dia mau nanggung biayanya 100% sih silakan aja
Personal opinion > public opinion Khas pejabat
Korupsi itu budaya mana š¤
not surprised she said this. feels like anything new/foreign to her is a threat
Nggak ah. Lebih baik gw nanti tua di panti drpd nyusahin anak2.
Tapi gak ngasih solusi juga :(
mindset kayak gini yang bikin orangtua banyak yang meninggal di indonesia karena tidak diawasi. anak2nya lagi pergi kerja, eh, jatuh, terus ga ada yang nolongin. atau ada juga lansia yang tinggal sendiri karena anak2nya beda rumah, terus meninggal karena telat ditolongin. makanya di luar negeri lansia2 pada panjang umur. mereka juga ga pikun karena setiap hari ada aktivitas ga ngelamun sendirian di rumah.
Bu Risma, napak tanah dulu bu.
K****l, apa2 dibilangnya budaya luar mulu
budaya kita tuh eldery disuruh jagain cucu karna kedua orangtua mesti kerja karna tuntutan kehidupan wkwk
Budaya Indonesia ini bagus banget buat pemerintah supaya ndak perlu ngeluarin social spending buat orang usia pensiun. Tinggal di-offload ke generasi berikutnya aja. Oh wait, Anda tidak punya anak dan tidak punya simpanan hari tua untuk bayar suster ketika sudah jompo? Sounds like a you problem š¤·š»āāļø \s
Previous gen be like: >f*cked the world environment ( give microplastic in our balls) > put expectations that will become increasingly unrealistic for next generation > spread ideology and religious ideas that they don't actually believe in to gain more power Also them: > "KoK G pAdA syaNg Ortu?" > jadi tua dan lemah > "Eh NaNtI janGan nGirim OraNg TuA Ke Panti, ItU BuDaya Luar" Betulin dulu dunia baik ekonomi, sosial, atau bahkan kultur terutama kultur meremehkan kesehatan mental. Kalau kgk silakan membusuk di panti jompo.
Kita kembali ke animisme & dinamisme aja kalau gitu, karena agama mayoritas yg ada di Indo adalah bawaan luar semua wkwkwkwkwk
Sunda Wiwitan, Kaharingan, Kapitayan will rise againĀ
Budaya luar jawa timuran kali ah bu
[Sebelumnya di diskursus ini](https://www.reddit.com/r/indonesia/comments/17eew8g/naruh_anak_di_pesantren_pahala_naruh_ortu_di/)
Is there any legal law re this? Or just culture?
Di UUD NRI 1945 Pasal 34 Ayat 2 dan 3 malah jaminan sosial untuk seluruh warga negara (termasuk lansia) harus dijamin negara, yang kemudian diatur dalam UU (Ayat 4).
Dikira gratis kali ya ngerawat orang lain
Ini salah bukan dibuang tapi dititipkan.
keliatan bgt gapernah ke agedcare diluar asal ngomong aja wkwkwk gw malu anjir satu alumni ama ibu ini š
Risma kayakny cuma lihat dari sisi kalau Indo itu Asia. Dan bukan budaya zaman dahulu. Ingat! Zaman dahulu itu. Banyak perbedaan dulu dan sekarang. Lagipula kenapa dia bisa2nya bilang kalau panti jompo itu jelek? Apa semua? Ya tentu tidak semua. Malah makin banyak ortu yang saling berteman baik, dibandingkan hidup sama anak yang kerjaan di luar atau rumah jangan dipaksa pindah2 barang. Pokoknya nggak semua benar atau salah, dan nggak semua itu putih atau hitam. Kan bisa diterapkan setengah2, untuk bisa mencapai kesepakatan antara anak - ortu - pihak manajemen.
Kemensos kok malah membeo stigma panti jompo Ngomongnya di hari lansia nasional pula. Koplak
Iām of two minds about this, di satu sisi emang di luar ada kritik orang-orang yang gunain panti jompo sebagai tempat āpembuanganā orang lansia. Dan ga jarang cerita staff panti jompo yang nge abuse atau nyolong duit penghuni nya. Tapi di sisi lain, tahun lalu aku ngurusin eyang ku yang dementia. Hal itu draining mental dan fisik banget. Sampe pas beliau meninggal aku merasa rada ālegaā karena udah ga harus ngurusin lagi (jahat sih cuman ya nama nya manusia). Eyang ku harus nya dirawat sama professional tapi keluarga gamau dan aku juga ga tega. Kalo budaya panti jompo di normalisasi, akhir hayat beliau setidak nya bisa lebih nyaman. TLDR : Panti Jompo kalo ga di managed dengan baik sama aja neraka buat lansia. Tapi bisa juga ngebantu kalo di urus dengan baik.
orang jawa timur, apalagi yang tumbuh besar di jatim gak usah dijadikan pemimpin apalagi pengambil keputusan. jadinya begini ndeso, kampungan. apa-apa atas dasar "kearifan lokal" yang udah ketinggal zaman. masih ingat pas zaman covid dulu, jatim salah satu yang nentang aturan pusat dengan alasan "kearifan lokal". provinsi juga gak maju-maju karena alasan yang sama.
Betul, Bu. Budaya kita mah bikin anak jadi investasi dan jadiin mereka generasi sandwhich atau bahkan generasi lapis legit.
Bu Risma sejak jadi menteri dan ga menjabat walkot lagi kok sering ya bikin pernyataan kayak gini, I mean with all due respect, beliau ini walkot yg not bad dalam menata kota, but this is a L take, this statement is borderline stupid. Apa yg salah dengan panti jompo? If I couldn't take care of my parents, I would gladly let them live in panti rather than let them be lonely, at least di panti banyak kawan seusia gitu
First of all, Panti Wredha / Panti Jompo is my hero in life. Bu Risma achieved many good achievements in her work as Walikota Surabaya, but let me tell you, she's so wrong in this. Saya ada anggota keluarga dari pihak Ibu. Laki-laki, tidak menikah. Hidup pindah-pindah ikut saudara yang satu ke saudara yang lain. Biasanya membantu mengurus kebun atau bersih-bersih rumah. Namun di usia tua, beliau mengalami kecelakaan, kakinya patah, dan tidak bisa lagi berjalan dengan normal. Karena hal yang bisa beliau lakukan semakin terbatas, hanya bisa makan dan duduk-duduk, mulailah semua saudara pada menolak beliau ikut di keluarganya. Pada waktu itu pekerjaan saya mulai mapan dan saya tidak punya anak, jadi keluarga besar memanggil saya dan meminta saya untuk mengurus beliau. Meskipun mulai mapan, saya tidak punya tempat untuk menampung beliau. Rumah saya waktu itu kecil cuma 60 meter persegi di pinggiran kota. Istri kerja di pabrik (jadi tidak ada orang yang merawat/menjaga di rumah). Beliau waktu itu bilang ke saya hanya perlu tempat untuk tidur dan makan dan akhirnya kami sepakat, beliau bersedia tinggal di sebuah Panti Wredha Katolik di tempat kami. Tempatnya bagus, biayanya terjangkau untuk saya yang waktu itu mulai mapan, dan beliau pun punya teman bicara (karena memang pada dasarnya sebelum ini tidak punya keluarga sendiri). Long story short, beliau hidup di Panti Wredha sampai ajal menjemput. Pihak panti bahkan membantu mengurus pemakamannya. Meskipun beliau Muslim, tidak sekalipun pihak Panti ikut campur dengan kepercayaan beliau, bahkan membantu memakamkan di pemakaman Muslim dengan melaksanakan tata cara Muslim (bayar orang untuk ini. Dari pihak keluarga hanya saya sendiri yang terlibat mengurus langsung). To be honest, saya tidak pernah mendengar beliau menyatakan kebahagiaannya tinggal di sana secara langsung, tapi saya juga tidak pernah mendengar beliau mengeluhkan apa pun soal Panti. Dari perspektif saya, Panti Wredha ini sangat membantu kehidupan saya dengan menerima dan membantu merawat beliau yang dipercayakan ke saya ini. Balik ke pendapat Bu Risma "Tidak mau ada anak buang orangtuanya" - Bu, gimana kalau tidak punya anak? Gimana kalau sudah tidak punya keluarga? Personnel in Panti Wredha are Heroes! I respect them a lot! Please Redditors, if you have some good income, support your local Panti Jompo/Panti Wredha with your money regularly, bring the personnels snack or something to show that you care. They deserve it!
iya bener karena budaya Indonesia adalah buang anak ke pondok?
https://preview.redd.it/2v8zsg0mlx3d1.png?width=2248&format=png&auto=webp&s=939f7be9a37bf47bebfe1746646716f4d428e207 Sementara pola pikir pengusaha di negara lain...